Selasa, 20 September 2011

Raja yang lari dari tahtanya

Dalam Musnad Ahmad disebutkan:
Ketika seorang laki-laki dari umat yang memegang kerajaan.dia berpikir bahwa kehidupan yang dijalaninya  telah menyibukkannya dari beribadah kepada Tuhannya,maka pada suatu malam ,dia menyusup dan menghilang dari istananya
Dia berada dikerajaaan orang lain.Dia mendatangi pantai.Disana dia bekerja membuat bata dengan upah.Dia pun bisa makan dan bersedekah dengan sisanya.Dia tetap demikian hingga perkara ibadah dan keutamaannya didengar oleh raja mereka.
Maka raja memintanya untuk menghadap,akan tetapi dia menolak.Raja mengulang permintaan kepadanya untuk menghadap,tetapi dia selalu menolak.Dia berkata"Aku tidak ada urusan dengannya"
Lalu raja datang dengan berkendara.manakala lelaki itu melihatnya,dia kabur.
Melihat laki-laki itu kabur,raja mengejarnya tapi gagal menyusulnya.Lalu raja memanggil"Wahai hamba Allah,aku tidak akan mencelakakan dirimu,"maka laki-laki itu berhenti dan raja mendekatinya
Raja bertanya"siapa kamu?semoga Allah merahmatimu"Laki-laki itu menjawab"Aku adalah fulan bin fulan,raja negara ini dan ini.saat aku merenungkan urusanku,aku mengetahui bahwa apa yang aku jalani terputus dan bahwa ia telah menyibukkanku dari ibadah kepada Allah .Lalu aku meninggalkannya dan datang kemari untuk beribadah kepada Tuhanku."
Raja berkata"kamu tidak lebih memerlukan apa yang kamu lakukan dari diriku"Kemudian raja turun dari kendaraannya,melepasnya,dan mengikuti laki-laki itu.Kedua orang itu lantas beribadah kepada Allah dan memohon kepada Allah agar dimatikan bersama.Lalu keduanya mati

Dia berkata"Seandainya aku berada di Rumailah Mesir,niscaya aku tunjukkan kuburan keduanya berdasarkan ciri yang disampaikan oleh Rasulullah saw kepada kami"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar